Selasa, 09 Juli 2013

PERBANDINGAN OPEN PROJECT dan MICROSOFT PROJECT

OPEN PROJECT

Open Project adalah sistem pengembangan yang tidak dikoordinasi oleh individu / lembaga pusat, tetapi oleh para pelaku yang bekerja sama dengan memanfaatkan source-code yang tersebar dan tersedia bebas (menggunakan fasilitas komunikasi internet). Pola Open Source ini memiliki ciri bagi komunitasnya yaitu adanya dorongan yang bersumber dari budaya memberi, yang artinya ketika suatu komunitas menggunakan sebuah program Open Source dan telah menerima sebuah manfaat kemudian akan termotivasi untuk menimbulkan sebuah pertanyaan apa yang bisa pengguna berikan balik kepada orang banyak.


MICROSOFT PROJECT
Microsoft Project adalah program perangkat lunak manajemen proyek, dikembangkan dan dijual oleh Microsoft, yang dirancang untuk membantu manajer proyek dalam mengembangkan rencana, menetapkan sumber daya untuk tugas, pelacakan kemajuan, mengelola anggaran dan menganalisis beban kerja.
Tujuan Penggunaan Ms Project :
1.       penggunaan platform atau sistem project management yang effektif & seragam (uniform)
2.      menghilangkan duplikasi informasi & data entry
3.      menurunkan ketergantungan terhadap spreadsheet
4.      memudahkan pembuatan laporan konsolidasi, dan memperbaiki komunikasi antara staf/karyawan.


Perbedaan microsoft project dan open project
Open project adalah software manajemen proyek seperti Microsoft Project hanya saja ini free/gratis terutama untuk penggunaan pribadi. Open Project berkaitan dengan software office yang mempunyai nama serupa yaitu Open Office yang juga berhadapan langsung dengan produk Microsoft Office

Minggu, 09 Juni 2013

PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

   Pembangunan berwawasan lingkungan adalah pembangunan berkelanjutan yang mengoptimalkan manfaat sumber daya alam dan sumber daya manusia dengan cara menserasikan aktivitas manusia dengan kemampuan sumber daya alam untuk menopangnya. Disadari sepenuhnya bahwa kegiatan pembangunan apalagi yang bersifat fisik dan berhubungan dengan pemanfaatan sumber daya alam jelas mengandung resiko terjadinya perubahan ekosistem yang selanjutnya akan mengakibatkan dampak, baik yang bersifat negatif maupun yang positif. Oleh karena itu, kegiatan pembangunan yang dilaksanakan seharusnya selain berwawasan sosial dan ekonomi juga harus berwawasan lingkungan.

Ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan :
1) Pembangunan yang memperhatikan lingkungan fisik (ramah lingkungan) alam dan lingkungan social
2) Pembangunan yang mencerminkan usaha peningkatan produksi nasional berupa tingkat laju pertumbuhan ekonomi yang positif
3) Pembangunan yang dapat memperluas kesempatan kerja untuk menampung masuknya golongan usia kerja baru dalam kehidupan ekonomi
4) Pembangunan yang bertujuan menuju pemerataan atau keseimbangan pendapatan antar golongan dan antar daerah
5) Pembangunan yang memiliki usaha terus menerus menjaga stabilitas ekonomi dan sosial, budaya, politik, dan keamanan
Contoh gedung Masjid Al-Irsyad Kotabaru Parahyangan Bandung atau gedung Green Construction.

    Green construction ialah sebuah gerakan berkelanjutan yang mencita-citakan terciptanya konstruksi dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan pemakaian produk konstruksi yang ramah lingkungan, efisien dalam pemakaian energi dan sumber daya, serta berbiaya rendah
Dalam penerapan green construction tentunya banayk tantangan yang harus dilalui, yaitu :
1. Modal atau Biaya
Tak bisa dipungkiri penggunaan design hijau ini memakan biaya yang banyak. Untuk konsep Green Building tentunya tidak akan sama dengan gedung-gedung yang lainnya. Banyak faktor yang membuat Green Construction´ memakan modal yang cukup besar, seperti contohnya dalam peggunaan pakar atau tenaga ahli dalam pembuatan gedung yang berkonsep Green Building tentunya mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.

2. Pembuatan design yang startegis
Setiap gedung atau suatu konstruksi dipastikan memiliki design yang berbeda-beda, tentunya dalam prinsip Green Building design haruslah meningkatkan efesiensi penggunaan sumber daya pelaksanaan dan pemakaian produk konstruksi yang berkonsepkan ramah lingkungan.Tentunya hal itu menjadi tantangan utama para ahli Green Building untuk membuat design yang cocok pada kondisi eksternal internal lingkungan sekitarnya.

3. Pemilihan material/bahan bangunan yang ramah lingkungan
Mayoritas rumah saat ini dibangun dengan menggunakan bingkai kayu, Gedung tradisional Bahan dan bahan pilihan bagi banyak orang. Namun membangun rumah kayu berbingkai membutuhkan rencana yang sangat hati-hati dirancang dan kru konstruksi dengan banyak pengalaman dan keterampilan. Membangun rumah dengan bingkai kayu umumnya akan menghasilkan struktur yang handal dan aman, namun juga rentan terhadap kegagalan prematur ketika rincian kecil dibiarkan atau dibuat dengan produk kayu berkualitas buruk.Saat ini pemilik rumah memiliki kesempatan untuk memilih dari alternatif Bahan Bangunan Hijau. Namun dengan isu ilegal logging yang masih banyak penggunaan kayu sebagai material mulai ditinggalakan untuk kelestarian lingkungan. Penggunaan bau alam, gypsum, batu bata, gypsum, dan alumunium serta baja ringanpun menjadi piliha yang tepat. Karena selain ramah lingkungan tapi juga mampu menunjang ketahanan bangunan dan tentunya healthy conditional.

4. Pembiayaan serta perawatan green building
Tidak mudah merawat suatu gedung atau bangunan apalagi bangunan dengan konsep Green Building, yang harus mempertahankan manfaatnya untuk lingkungan sekitar.

5. Faktor kesehatan
Menggunakan material & produk-produk yang non-toxic akan meningkatkan kualitas udara dalam ruangan, dan mengurangi tingkat asma, alergi dan sick building syndrome. Material yang bebas emisi, dan tahan untuk mencegah kelembaban yang menghasilkan sporadan mikroba lainnya. Kualitas udara dalam ruangan juga harus didukung menggunakan sistem ventilasi yang efektif dan bahan-bahan pengontrol kelembaban yang memungkinkan bangunan untuk bernapas. Bahan-bahan alami atau natural sudah diketahui memang cukup rentan terhadap gangguan lingkungan itu sendiri seperti keberadaan mikroorganisme ,serta kelembaban udara dan suhu diluar maupun didalam ruangan yang harus diseimbangkan untuk meminimalisasi kerusakan bangunan.

     Implementasi pembangunan berwawasan lingkungan adalah dengan reboisasi, menanam seribu pohon dan gerakan bersih lingkungan tampaknya mengalami kendala yang berarti. Artinya, tidak seimbangnya antara yang ditanam dan yang dieksploitasi menjadi salah satu penyebabnya.

Selasa, 09 April 2013

Jalan menuju kampus UNNES

Trangkil, jalan menuju Unnes kondisinya berlubang dan bergelombang. Tanah ditempat ini merupakan tanah yang labil sehingga membuat permukaan tanah tidak rata dan bergelombang. Padahal jalan ini merupakan satu-satunya menuju Unnes. Jalan menanjak dan bergelombang sudah menjadi hal biasa bagi warga sekitar dan khususnya mahasiswa unnes, karena kondisi jalan yang sudah rusak sejumlah kendaraan roda empat atau roda dua terpaksa memperlambat laju untuk menghindari lubang, terlebih lagi di daerah ini banyak terdapat tanjakan.
Lubang-lubang jalan yang sudah ditambal aspal kembali rusak. Akibatnya membahayakan bagi pengendara sepeda motor yang melintas di jalur tersebut. Kerusakan jalan ini mengganggu aktifitas warga. Jalan yang dikelilingi jurang ini ketika malam hari lampu jalan tidak terlalu terang sehingga membuat andangan tidak terlalu jelas. Pada tepi jalan seharusnya dipasang pembatas khususnya pada tanjakan ke Unnes untuk mengurangi resiko kecelakan. Seharusnya pemerintah lebih memperhatikan dan memberikan solusi terhadap masalah ini. Tidak hanya jalan utama saja yang diperhatikan.

Senin, 25 Maret 2013

TRANSPORTASI DI UNNES

Awal tahun 2013, Universitas Negeri Semarang, Sekaran menerapkan kebijakan KAMPUS TANPA KENDARAAN BERMOTOR. Walaupun pada saat itu pegawai dan tenaga kependidikan masih beraktivitas di kampus. UNNES juga menyiapkan tempat parkir yang berada di lima titik , yaitu Gedung Parkir di belakang BNI, halaman Masjid Ulul Albab , parkiran MIPA, Lahan atas lapangan atletik, dan halaman areal PKM.
Menurut saya kebijakan ini terkesan buru-buru karena sistem parkir yang dibuat belum dipahami oleh seluruh mahasiswa, lahan parkir belum dapat menampung seluruh kendaraan di Unnes, sarana dan prasarana masih belum dapat dikatakan layak mendukung kebijakan ini. Fasilitas kendaraan penunjang seperti trotoar, sepeda, dan bus belum juga tersedia dengan baik. Trotoar sejauh ini sudah tersedia, tapi memang perawatannya belum maksimal. Sepeda yang dimiliki oleh Unnes mempunyai kualitas yang kurang bagus.
Kebijakan KAMPUS TANPA KENDARAAN BERMOTOR sebenarnya menjadi kebijakan yang sangat bagus, tetapi saat ini menjadi kurang efektif karena bus masih tetap beroperasi dan motor pun juga sudah banyak yang parkir didalam kampus. Keadaan seperti ini hanya akan menambah polusi udara. Sebaiknya kebijakan ini ditinjau ulang

Selasa, 19 Maret 2013

ILMU UKUR TANAH

Ilmu ukur tanah adalah bagian dari ilmu geodesi yang mempelajari cara-cara pengukuran di permukaan bumi dan di bawah tanah untuk menentukan posisi relatif atau absolut titik-titik pada permukaan tanah, di atasnya atau di bawahnya, dalam memenuhi kebutuhan seperti pemetaan dan penentuan posisi relatif suatu daerah. Dalam pekerjaan Teknik Sipil yang perlu dilakukan adalah pemetaan. Fotogrametri adalah salah satu metode dalam pembuatan peta yang menggunakan foto udara sebagai objek pengamatannya. Metode ini sangat penting untuk diketahui dan dikuasai mengingat di masa mendatang metode ini dimungkinkan menjadi metode yang lebih lazim untuk digunakan, khususnya dalam hal pembuatan kontur sebuah daerah yang cukup luas dengan topografi yang berliku - liku. Untuk mendapatkan gambaran dari daerah yang diamati pada foto udara, digunakan bidang datar sebagai perantaranya. Dalam proses pengamatan dan pengukuran di laboratorium diperlukan ketelitian dalam menggunakan stereoskop dan paralaks bar sehingga diperoleh data secara akurat. Oleh karena itu, pemahaman teori Ilmu Ukur Tanah saja belum akan mencukupi tanpa adanya suatu percobaan atau praktek secara langsung.

Senin, 18 Maret 2013

seputar Teknik Sipil

Teknik sipil adalah salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari tentang bagaimana merancang, membangun, merenovasi tidak hanya gedung dan infrastruktur, tetapi juga mencakup lingkungan untuk kemaslahatan hidup manusia. Sejalan dengan perkembangannya yang telah cukup lama, bidang teknik sipil telah mengalami perkembangan yang cukup berarti, dari jaman dimana infrastruktur sipil dibangun dengan hanya mengandalkan pengalaman dan coba-coba sampai dengan yang direncanakan dengan bantuan komputer. Selain itu, banyak teori, penemuan, inovasi dan juga kegagalan yang telah dialami selama perkembangannya